Jumat, 20 September 2013

DEWA RUCI





DEWA RUCI
DEWA RUCI
Kadibyan Akaca - Jumat, 20/09/2013 - 20:11 -  Dalam buku Sejarah Wayang Purwa terbitan P.N. Balai Pustaka 1968 halaman 134, Hardjowirogo selaku penulis buku tersebut menggambarkan Dewa Ruci memiliki makna Dewa yang halus, dewanya Werkudara (Sang Bima Sena). Ketika Sang Werkudara berguru  Ilmu Kemanusiaan kepada Pandita Durna, ia bertemu dengan dengan Dewa Ruci yang merupakan pribadi dirinyanya yang sesungguhnya. Maka dalam gambar wayangnya, Dewa Ruci memiliki wajah yang sama persis dengan wajah Werkudara Sang Bima Sena hanya bentuk tubuhnya lebih kecil.

Suatu ketika Werkudara berguru pada Dewa Ruci tentang Ilmu Kesempurnaan. Maka disuruhnya Werkudara oleh Dewa Ruci masuk ke dalam badannya yang kecil itu. Werkudara  merasa heran dan bertanya kepada Dewa Ruci:

“Apakah tubuhmu yang kecil itu bisa aku masuki?” menjawab pertanyaan demikian Dewa Ruci pun menjawab, “Jangankan hanya sebesar tubuhmu, dunia dan seisinya pun dapat masuk ke dalam tubuhku ini, wahai Werkudara!”

Hal yang demikian itu merupakan lambang bahwa alam kejiwaan manusia lebih luas dari alam dunia dan seisinya.

Dalam pewayangan Dewa Ruci digambarkan memiliki mata telengan, berhidung mancung dengan bentuk dempak, berambut keriting terkembang, sunting waderan, dan berkuku “pancanaka”, berkain poleng, serta bersepatu yang merupakan ciri dari seorang dewa. Karena tubuhnya yang kecil, Dewa Ruci dikenal juga dengan sebutan Dewa Kerdil. (SP091257) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar