|
KH Said Aqil Siraj |
Antara – Jumat, 15 November 2013 -
Tulungagung (Antara) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said
Aqil Siraj, menyerukan kepada semua umat muslim di Indonesia, khususnya kaum
Nahdliyin, untuk menghormati ritual Asyura yang biasa diperingati kaum Syiah
setiap pada 10 Muharam, tapi mengecam cara-cara mereka yang menyakiti
diri-sendiri.
"Adapun acara Asyura itu adalah acara Islam,
hanya cara yang dilakukan Syiah itu kadang berlebihan. Kita yang bukan Syiah pun
sebenarnya (juga) harus ikut memperingati 10 Asyura, harus," tandas KH
Said Aqil Siraj usai mengisi dakwah keislaman di kantor PCNU Tulungagung, Jawa
Timur, Kamis (14/11) malam.
Pernyataan Said Aqil tersebut secara khusus
menyoroti insiden/ketegangan yang mencuat bersamaan dengan kegiatan peringatan
Asyura yang diikuti sekitar 7.000 umat Syiah se-Indonesia di Jakarta,
Kamis (14/11).
Menurut dia, memperingati Asyura sebagaimana
dilakukan kaum Syiah bukanlah kegiatan yang sesat secara ajaran Islam.
Ia justru menyerukan agar peristiwa bersejarah
dimana salah satu cucu Nabi Mohammad SAW, Imam Husain yang dibantai dalam
sebuah peperangan di Padang Karbala, juga dikenang untuk bahan refleksi bagi
seluruh umat Islam di dunia.
"Sebagai ahli sunah, wajib hukumnya
memperingati 10 Asyura, 10 Sura (Muharam)," tandasnya.
Said Aqilk yang merupakan tokoh kunci ormas Islam
terbesar beraliran Sunni di Indonesia ini juga tidak mempersoalkan eksistensi
Syiah di tanah air.
Ia hanya mengecam sejumlah ajaran Syiah yang dinilai
bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti menyakiti diri-sendiri hingga
mengeluarkan darah yang dilakukan warga Syiah dalam memperingati Asyura.
"Cara-cara
yang seperti ini yang kita tentang. Kalau soal (keberadaan) Syiah tidak
apa-apa," tandas Said Aqil sebelum meninggalkan kantor PCNU Tulungagung.
Sebelumnya,
sejumlah kelompok Islam yang mengatasnamakan perwakilan Aliansi Sunnah untuk
Kehormatan Keluarga dan Sahabat Nabi berunjuk rasa mendesak pemerintah
mengeluarkan larangan peringatan Asyura oleh kaum Syiah Indonesia di Balai
Samudera, Jakarta.
Ribuan
jemaah Syiah hadir dari berbagai penjuru Indonesia. Di saat yang sama, gabungan
ormas Islam yang kontra terhadapa Syiah melakukan aksi pembubaran. Ratusan
orang hadir dan sempat terjadi ketegangan saat massa ingin membubarkan Asyura.
Peringatan
Asyura sendiri akhirnya diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Acara seharusnya
selesai pukul 17.00 WIB namun sudah selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Hal
ini diambil sebagai langkah pengamanan dari kepolisian.(rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar